Selasa, 15 Desember 2009

MENUNDUKKAN PANDANGAN MATA

Bismillahirrohmanirrohim
Ketahuilah saudaraku sesama Muslim-- semoga Alloh memberikan taufik kepada kita semua--
sesungguhnya mata merupakan sebab timbulnya setiap cobaan dan bencana. Karenanya jagalah
dirimu baik-baik dari pandangan mata yang khianat, sumber mara bahaya. Jangan biarkan syai
membujukmu dengan bunga-bunga kehancuran dan kerusakan. Jadikanlah pandanganmu terfokus pada firman Dzat Yang Maha Benar, yang artinya :
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman : ' Hendaklah mereka menahan pandangannya
dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (An-Nur :30)
Perintah ini tidak terbatas untuk lelaki saja, akan tetapi juga untuk perempuan, Alloh SWT berfirman yang artinya : " Katakanlah kepada wanita yang beriman :' Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya". (An-Nur :31).
Sungguh masyarakat Islam tidaklah seperti masyarakat-masyarakat lain. Ia adalah masyarakat yang istimewa, perkembangannya disandarkan pada kesucian dan kebersihan, iffah (jauh dari hal-hal yang haram) dan fadhilah (keutamaan). Oleh karena itu, Alloh SWT memerintahkan kita agar menahan atau menundukkan pandangan Ghadhul Bashor.
Saudaraku Muslimin dan Muslimat ! Tidak boleh tidak, kita berkewajiban menunaikan titah Yang Maha Mulia, Azza wa Jalla, agar kita tidak menjadi ahli maksiat.
Kalau kita bermaksiat, maka hal itu akan menyebabkan : Pertama, akan memberi madharat/bahaya terhadap jiwa kita dan kedua, menyakiti kaum muslimin. Dan itu merupakan dosa dan kejahatan yang besar. Namun jika kita menunaikan titah Alloh Subhanahu wa Ta'ala, maka hati kita akan suci, jiwa akan bening jernih, niat akan murni dan amal kita akan ikhlas dan diterima Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
Istilah Ghadhul Bashor (menundukkan pandangan), bermakna menahan dan mencegah pandangan dari sesuatu yang tidak halal atau mamalingkannya kearah yang lain jauh dari apa yang diharamkan mata memandangnya. Membawa jiwa bertata krama seperti ini, memerlukan keimanan yang kokoh dan kemauan yang kuat.
Oleh karena setiap lelaki memiliki syahwat--begitu juga perempuan--maka Alloh Subhanahu wa Ta'ala mensyariatkan larangan memandang perempuan dengan menyebutkan perintah menjaga kemaluan (Faraj). Alloh berFirman : "...dan hendaklah mereka menjaga/memelihara kemaluan..", sebagai perhatian akan besarnya bahaya memandang, karena hal itu akan membangkitkan keberanian untuk mengerjakan hal-hal yang diharamkan dan terlarang.
Rasululloh saw. sangat memperhatikan dalam masalah pandang memandang. Beliau bersabda : "Janganlah seorang perempuan mempergauli perempuan lain, lalu menceritakan sifat perempuan itu kepada suaminya seakan sang suami memandanginya". (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitabun-Nikah. Lihat Fathul Bari nomor 5240)
Rasululloh Saw. memberikan contoh yang paling mengesankan dalam hal menundukkan pandangan. Beliau sangat menahan pandangannya dari hal yang haram. Beliau amat pemalu, lebih pemalu ketimbang perawan dalam tirainya. Beliau tidak bisa menatapkan pandangannya pada wajah seseorang.
Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah telah menulis beberapa faedah menundukkan pandangan dalam kitabnya yang berjudul, " Raudlatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqqin". Tercantum pula dalam kitab " Fiqh an Nadhr" buah karya Al-Mundziri. Dibawah ini tersaji beberapa faedah menundukkan pandangan yang dinukilkan dari kitab-kitab diatas dengan sedikit perubahan redaksi. Diantara faedah menundukkan pandangan mata adalah sebagai berikut :
1. Menundukkan pandangan berarti menunaikan titah Alloh SWT. Tiada manusia yang berbahagia didunia dan diakhirat kecuali dengan menunaikan perintah-perintah Alloh.
2. Menundukkan pandangan akan menguatkan hati dan membahagiakannya, sebagaimana halnya mengumbar pandangan akan melemahkan hati dan membuatnya sedih dan gelisah.
3. Menundukkan pandangan membuat hati selalu bermesraan dengan Alloh SWT. Sedangkan mengumbar pandangan akan memporak porandakan hati dan pikiran.
4. Menundukkan pandangan menimbulkan kelihaian yang benar-benar luar biasa. Siapa saja yang meramaikan zhahirnya dengan mengikuti sunah dan meramaikan batinnya dengan senantiasa bermuroqobah, menundukkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan , menahan nafsunya dari syahwat, serta membiasakan hanya memakan harta yang halal, maka tidak ada yang menyalahkannya.
5. Menundukkan pandangan akan melahirkan hati yang gagah dan berani hingga membuat seseorang memiliki wawasan yang luas dan argumentasi yang kuat. Dalam sebuah atsar dikatakan orang yang mampu menyingkirkan hawa nafsunya, maka ia mampu memisahkan setan dari naungannya.
6. Menundukkan pandangan akan menyebabkan hati menjadi ceria , gembira dan lapang.
7. Menundukkan pandangan akan melepaskan hati dari tawanan syahwat, sebagaimana sering dikatakan : "Orang yang tertawan oleh pandangan matanya, maka itulah sebenarnya tawanan".
8. Menundukkan pandangan akan membentengi seseorang dari pintu syaitan.
9. Menundukkan pandangan akan menguatkan akal dan menambah kecerdasan.
10. Menundukkan pandangan akan menyelamatkan hati dari mabuk syahwat dan mendengkur dalam kelengahan.
11. Menundukkan pandangan akan membentengi hati dari jalan masuknya setan. Sesungguhnya setan laknatulloh masuk bersamaan dengan pandangan lalu menembus kedalam hati.
Sekarang ini sering kita lihat berbagai tindak kejahatan yang busuk dan merindingkan bulu kuduk serta membasahi kedua dahi. Peristiwa itu terus kita lihat sepanjang sejarah baik berupa pembunuhan terhadap anak dan suami atau isteri hanya lantaran melampiaskan nafsu syahwat yang diharamkan. Dan mula pertama yang menjadi sebab dibalik itu semua adalah karena memandang sesuatu yang diharamkan. Hati-hatilah wahai hamba Alloh akan pandangan yang diharamkan. Sekarang tibalah saatnya bagi kita semua untuk bertaubat . Saya berseru kepada Alloh Yang Maha Tinggi agar kita diberi petunjuk ke jalan yang lurus .Amin Ya Robbal Alamin.