Minggu, 24 April 2011

SYEIKH NAWAWI BANTEN (SEUNTAI MUTIARA)

Syeikh Nawawi Banten

Seuntai Mutiara

"Sebaik-baik perkara ialah kalam yang benar, lisan yang fasih dengan wajah yang cerah, dan kata-kata yang lembut yang keluar dari lautan ilmu yang dalam melalui lisan seseorang yang berperangai lembut." [Yahya bin Mu'adz ra.]

Persahabatan sejati tidak terlihat dari banyaknya pertemuan. Tapi persahabatan sejati terlihat dari tulusnya seorang sahabat menyebut nama sahabatnya dalam setiap doanya.

Rasulullah saw bersabda : "Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau adalah seorang lelaki yang lemah dan sesungguhnya jabatan itu adalah amanat. Sesungguhnya jabatan itu kelak pada hari kiamat merupakan kehinaan dan penyesalan, bagi orang yang menerimanya dengan benar dan dia menunaikan kewajiban yang ada padanya." [HR. Muslim dan Ahmad]

Syeikh Nawawi Al Bantani

Para Ulama Makkah pun Berguru padanya



Kemasyhuran dan nama besar Syeikh Nawawi al-Bantani kiranya sudah tidak perlu diragukan lagi. Melalui karya-karyanya, kira-kira mencapai 200-an kitab, ulama kelahiran Kampung Tanara, Serang, Banten, 1815 M ini telah membuktikan kepada dunia Islam akan ketangguhan ilmu ulama-ulama Indonesia.

Para ulama di lingkungan Masjidil Haram sangat hormat kepada kealimannya. Bahkan ketika Syeikh Nawawi berhasil menyelesaikan karyanya Tafsir Marah Labid, para ulama Mekkah serta merta memberikan penghormatan tertinggi kepadanya. Pada hari yang telah ditentukan para ulama Mekah dari berbagai penjuru dunia mengarak Syeikh Nawawi mengelilingi Ka`bah sebanyak tujuh kali sebagai bukti penghormatan mereka atas karya monumentalnya itu.

Nama Imam Nawawi begitu dominan, terutama dalam lingkungan ulama-ulama Syafi'iyah. Beliau sangat terkenal kerana banyak karangannya yang dikaji pada setiap zaman dari dahulu sampai sekarang. Nama ini adalah milik Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syirfu an-Nawawi yang dilahirkan di Nawa sebuah distrik di Damaskus Syiria pada bulan Muharram tahun 631 H.

Pada penghujung abad ke-18 lahir pula seseorang yang bernama Nawawi di Tanara, Banten. Nama lengkapnya adalah Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali al-Jawi al-Bantani. Anak sulung seorang ulama Banten, lahir pada tahun 1230 H/1814 M di Banten dan wafat di Mekah tahun 1314 Hijrah/1897 Masehi.

Ketika kecil, sempat belajar kepada ayahnya sendiri, kemudian memiliki kesempatan belajar ke tanah suci. Datang ke Mekah dalam usia 15 tahun dan meneruskan pelajarannya ke Syam (Syiria) dan Mesir. Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Imam Nawawi mengembara keluar dari Mekah kerana menuntut ilmu hingga kembali lagi ke Mekah. Keseluruhan masa tinggal di Mekah dari mulai belajar, mengajar dan mengarang hingga sampai kemuncak kemasyhurannya lebih dari setengah abad lamanya.

Karena Syeikh Nawawi yang lahir di Banten ini juga memiliki kelebihan yang sangat hebat dalam dunia keulamaan melalui karya-karya tulisnya, maka kemudian ia diberi gelar Imam Nawawi kedua (Nawawi ats-Tsani). Orang pertama memberi gelar ini adalah Syeikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani. Gelar ini akhirnya diikuti oleh semua orang yang menulis riwayat ulama asal dari Banten ini. Sekian banyak ulama dunia Islam sejak sesudah Imam Nawawi pertama, Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syirfu (wafat 676 Hijrah/1277 Masehi) hingga saat ini, belum pernah ada orang lain yang mendapat gelaran Imam Nawawi kedua, kecuali Syeikh Nawawi yang kelahiran Banten (Imam Nawawi al-Bantani).

Meskipun demikian masyhurnya nama Nawawi al-Bantani, namun Beiau adalah sosok pribadi yang sangat tawadhu’. Terbukti kemudian, meskipun Syeikh Nawawi al-Bantani diakui alim dalam semua bidang ilmu keislaman, namun dalam dunia tarekat para sufi, tidak pernah diketahui Beliau pernah membaiat seorang murid pun untuk menjadi pengikut thariqah. Hal ini dikarenakan, Syeikh Ahmad Khathib Sambas (Kalimantan), guru Thariqah Syeikh Nawawi al-Bantani, tidak melantiknya sebagai seorang mursyid Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Sedangkan yang dilantik ialah Syeikh Abdul Karim al-Bantani, sepupu Syeikh Nawawi al-Bantani, yang sama-sama menerima thariqat itu dari Syeikh Ahmad Khathib Sambas. Tidak diketahui secara pasti penyebab Nawawi al-Bantani tidak dibaiat sebagai Mursyid. Syeikh Nawawi al-Bantani sangat mematuhi peraturan, sehingga Beliau tidak pernah mentawajuh/membai'ah (melantik) seorang pun di antara para muridnya, walaupun sangat banyak di antara mereka yang menginginkan untuk menjalankan amalan-amalan thariqah.

Guru-gurunya

Di Mekah Syeikh Nawawi al-Bantani belajar kepada beberapa ulama terkenal pada zaman itu, di antara mereka yang dapat dicatat adalah sebagai berikut: Syeikh Ahmad an-Nahrawi, Syeikh Ahmad ad-Dimyati, Syeikh Muhammad Khathib Duma al-Hanbali, Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Maliki, Syeikh Zainuddin Aceh, Syeikh Ahmad Khathib Sambas, Syeikh Syihabuddin, Syeikh Abdul Ghani Bima, Syeikh Abdul Hamid Daghastani, Syeikh Yusuf Sunbulawani, Syeikhah Fatimah binti Syeikh Abdus Shamad al-Falimbani, Syeikh Yusuf bin Arsyad al-Banjari, Syeikh Abdus Shamad bin Abdur Rahman al-Falimbani, Syeikh Mahmud Kinan al-Falimbani, Syeikh Aqib bin Hasanuddin al-Falimbani dan lain-lain.

Murid-muridnya

Syeikh Nawawi al-Bantani mengajar di Masjidil Haram menggunakan bahasa Jawa dan Sunda ketika memberi keterangan terjemahan kitab-kitab bahasa Arab.

Murid-muridnya yang berasal-dari Nusantara banyak sekali yang kemudian menjadi ulama terkenal. Di antara mereka ialah, Kiai Haji Hasyim Asy'ari Tebuireng, Jawa Timur; Kiai Haji Raden Asnawi Kudus, Jawa Tengah; Kiai Haji Tubagus Muhammad Asnawi Caringin, Banten; Syeikh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi (Sumba, Nusa Tenggara); Syeikh Abdus Satar bin Abdul Wahhab as-Shidqi al-Makki, Sayid Ali bin Ali al-Habsyi al-Madani dan lain-lain. Tok Kelaba al-Fathani juga mengaku menerima satu amalan wirid dari Syeikh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani yang diterima dari Syeikh Nawawi al-Bantani.

Salah seorang cucunya, yang mendapat pendidikan sepenuhnya dari nawawi al-Bantani adalah Syeikh Abdul Haq bin Abdul Hannan al-Jawi al-Bantani (1285 H./1868 M.- 1324 H./1906 M.). Banyak pula murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang memimpin secara langsung barisan jihad di Cilegon melawan penjajahan Belanda pada tahun 1888 Masehi. Di antara mereka yang dianggap sebagai pemimpin perlawanan Perjuangan di Cilegon ialah Haji Wasit, Haji Abdur Rahman, Haji Haris, Haji Arsyad Thawil, Haji Arsyad Qasir, Haji Aqib dan Tubagus Haji Ismail. Para ulama pejuang bangsa ini adalah murid Syeikh Nawawi al-Bantani yang dikader di Mekkah.




TASAWUF

TASAWUF

Thoriqoh yang tidak bersuara adalah thoriqoh Naqsabandiyah, dan yang bersuara itu adalah thoriqoh Qodiriyah. Macam thoriqoh ada 34.

Hukum thoriqoh ada 3:

  1. Wajib, bagi orang yang rusak akhlaknya, contoh senuk, maling dan yang lainnya.
  2. Sunnah, bagi yang agak beling.
  3. Mubah, bagi orang yang sudah bagus perbuatannya

Tujuan thoriqoh itu adalah taubat, taubat itu wajib bagi kita.

Yang namanya manusia itu dimana ada kekurangan pasti ada kelebihan begitu juga sebaliknya.

Perbuatan yang dapat menenangkan hati:

  1. Membaca al Qur’an.
  2. Membaca dzikir.
  3. Kumpul dengan orang sholeh.
  4. Sholat bengi.
  5. Dan puasa.

Manusia kalau mulya melebihi malaikat, contoh para nabi, auliya’ dan sebagainya. Manusia kalau hina melebihi hewan. Manusia mulya di dunia Karena harta. Manusia mulya di akhirat karena amal perbuatannya baik.

Penyakit hati itu ada tujuh macam di antaranya:

  1. Ngerasani (ghibah).
  2. Hasud (iri hati).
  3. Ujub (gumedeh).
  4. Takabur (sombong).
  5. Mentolo/tego (tidak punya belas kasihan).
  6. Adu-adu (namimah).
  7. Riya’ (pamer).

Kewajiban thoriqoh itu ada 6 yaitu:

  1. Dzikir kepada allah
  2. Mancegah hawa nafsu
  3. Meninggalkan urusan dunia yang tidak jelas (syubhat)
  4. Patuh terhadap agama
  5. Berbaik hati kepada semua teman, besar, kecil baik putra/ putri
  6. Berbuat baik terhadap semua makhluk Allah

Makhluk Allah:

- Punya aqal dan punya syahwat (insan)

- Punya aqal dan tidak punya syahwat (malaikat)

- Tidak punya aqal dan punya syahwat (hewan)

Orang kalau enak, cobaannya besar dan semua orang pasti mendapat cobaan dari Allah.

Mengapa Allah murka, nesu, duko? karena manusia kurang ajar.

Ibadah yang disenangi nabi Muhammad:

- Membuat orang bahagia.

- Memeberi makanan pada orang tua.

- Menghilangkan kesusahan orang lain.

- Membayar hutang orang lain.

Al Qur’an dibaca kapanpun itu pantas.

Wuquf qolbi, wiridan ora usah pakai alat tasbih, tapi wiridan jero ati. Dimanapun dan kapanpun hati tetap dzikir. Syariat tidak dapat dipisahkan dengan tasawuf. Kaya miskin, pintar, bodoh, cantik, elek itu semua adalah cobaan.

Thoriqoh itu bagaikan padi, dan padi itu ada hamanya.

Ada 7 macam penyakit (hama) dalam beribadah:

  1. Menggunjing
  2. Hasud
  3. Ujub
  4. Takabur
  5. Tega
  6. Adu-adu
  7. Riya’

Manusia ada 8 model, yang 4 model surga:

  1. Penuh dengan senyuman
  2. Omongan enak
  3. Berhati taqwa
  4. Ringan tangan

Ciri-Ciri Sifat 4 model neraka:

  1. Wajah tidak murah senyum
  2. Bicaranya tidak mengenakkan
  3. Berhati keras(tidak welas)
  4. Bukan tangan ringan (bakhil)

Watak manusia ada 3:

  1. Watak Ilahiyyah
  2. Watak syaithoniyah (maksiat)
  3. Watak bahimiyah (sebangsa hewan)

Surga cinta pada 4 orang:

  1. orang yang baca al Qur’an, contoh Mbah Nyai Mundzir.
  2. orang yang bicaranya enak didengar.
  3. orang yang memberi pada orang yang membutuhkan, baik sandang, pangan maupun papan.
  4. orang yang mau puasa Ramadhan.

Di pintu surga ada tulisan “Keselamatan atas kesabaran kalian”.

Orang sombong pasti menyombongkan apa yang dia punya, contohnya:

- Yang punya suara enak, sombongnya karena suara

- Yang punya harta sombongnya karena harta

Agama itu mudah tidak sulit

(Al Jami’ As Shoghir, jld:I, hal:79)

Gusti Allah tidak memberi cobaan pada hambanya, kecuali sesuai kemampuan hambanya:

ان الله تعلى ينزل المعونة على قدرالمؤنة وينزل الصبر على قدر البلاء

(Al Jami’ As Shoghir, jld:I, hal:78)

Sampean pun ngantos boten dungaaken anak putu, nek dateng anak ojo sampek kereng jobo nek saget kereng jero (lapor wae teng Allah mboten angsal ngoreksi dateng tiyang lintu, seng sabar mawon tiyang estri lek sabar saget nglunturaken atine tiyang jaler gaweo enake sedoyo tiyang lan makhluk tiyang niku lek atine bersih ningali dateng sinten mawon ketingale bersih tho’.

Suami istri bertengkar 1 hari dapat mencegah rezeki 40 hari, yen bertengkar 2 hari dapat mencegah rizqi 80 hari. Sabar niku aboot, nek teng anak ojo gampang-gampang ngomong elek, sebab omongane tiyang sepah niku mandi temenan.

Cara sholat yang khusu’ adalah lisan membaca do’anya shalat sedangkan hatinya berdikir pada Allah.

Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki, toh semua ada balasannya.

Perkara yang menyebabkan fakir:

  1. Tidur setelah subuh dan ashar.
  2. Makan dalam keadaan junub.
  3. Shalatnya tidak dijaga, malas.
  4. Menjahit pakaian yang sedang dipakai.

Rombongan orang yang masuk sorga:

  1. Anak muda yang selalu giat melakukan shalat taubat.
  2. Bersodaqah dengan cara rahasia.
  3. Orang yang sering shalat dhuha.
  4. Bila kehilangan harta dia meremehkan da banding ketinggalan shalat berjamaah.
  5. Orang yang matanya menangis sebab takut pada Allah.
  6. Berkumpul dengan ulama’.
  7. Orang yang menuntun pada orang buta.

Orang yang di beri tempat berteduh oleh Allah di akhirat ada 3:

  1. Orang yang mau bersilaturrahim.
  2. Istri yang ditinggal mati suaminya dan tidak mau kawin lagi.
  3. Orang yang membuat makanan enak untuk tamunya, anak yatim dan orang miskin.

Kata santri berasal dari bahasa sansekerta. San artinya suci dan Tri yakni tiga, yang artinya suci dari tiga hal, yaitu:

  1. Suci dari kemusyrikan.
  2. Suci dari kedhaliman.
  3. Suci dari kemaksiatan.

Nafsu Mardiyyah mempunyai karakter/watak:

  1. Budi pekerti yang baik.
  2. kasih sayang pada siapapun.
  3. Selalu mengajak pada kebaikan.
  4. meninggalkan segala sesuatu selain Allah.
  5. Pemaaf.
  6. Senang pada makhluk, mengeluarkan watak keras jadi halus.

Nafsu Kamilah mempunyai 3 karakter/watak:

  1. Ilmul yaqin.
  2. Ainul yaqin.
  3. Haqqul yaqin.

Nafsu kamilah (sepurna) dimiliki oleh seorang waliyullah sekelas mbah Hamid, Mbah U’d. Hal ini tak bisa diterangkan, karena kita belum kelasnya masih ada hijab sama-sama tidak tahu.

Di terangkan bahwa malaikat Jibril ingin jadi manusia, kemudian melakukan 6 perkara:

  1. Menjenguk orang sakit.

- bicaranya yang enak didengar

  1. Mendamaikan orang yang bertenkar.

- mencari yang terbaik bagi semua

  1. Merawat anak yatim.
  2. Melayat jenazah.
  3. Memulyakan tetangga.

Tileme tiang poso direken ibadah. Menenge tiang poso, tenguk-tenguke direken tasbih lan ababe diganjar kados ambune minyak misik.

Tingkatane tiang poso wonten tigo:

  1. عام murah: nggeh poso nggeh nyambut damel, persis kados penggawean rutin (ngerasani, pecucuan dll).
  2. خاصsedengan: nggeh poso, nggeh nyambut damel, persis penggawean rutin.
  3. خواص الخاصlarang: poso tho’ prei kabeh penggawean biasae mek poso tho’ wiridan, sembahyang lan ngaji.

Penggawean setahun dipangan sakwulan. Kulo sampean tepak seng pundi..? Nggeh mugi2 senajan nderek seng a’m mugi diterami kale gusti Allah, al fatihah..

Nangdi-nangdi dzikir (masjid, pasar, dalan, sekolah dll) Lapo-lapo nggeh dzikir (mlaku, ngadek, lungguh, meneng, ngomong dll). Baru saget dzikir, ne’ wancine sepi-sepi, tapi ne’ rame ical dzikire, niki jenenge saget topo alas tho’, tapi mboten saget topo teng tengah pasar. Topo wonten tengah pasar niki seng paling abooot. Dzikire ojo sampe’ diijoli cilok, sego, es lan sa’ lintu-lintune.

Thariqah ingkang sampun mu’tabar jumlahe wonten 34, antara lain: Qodiriyah, Syafi’iyah, Syadziliah, Naqsabandiyah dll.

Dene wonten tiyang ingkang sampun tumut thariqah, sampun gadah maqom, tapi klakuane awon niku pun disalahaken thariqahe, balek seng salah tiyange. Pondok’e ngoten sahe balek larene, islam nggeh ngoten sampun sae balek umate.

(Di terangaken woten kitab tanwirul qulub hal 408.)

من يتصوف ولم يتشرع فقد تزندق

“Lan sopo wonge seng tasawwuf balek nolak syari’at moko hukume kafir zindik”

من يتشرع ولم يتصوف فقد تفسق

“Lan sopo wonge seng syare’at balek nolak tasawuf, moko hukume fasik”

Sedoyo niku kudu disumende’ake dateng Allah, mboten angsal ngandalaken akal, sebab akal niku makhluk. Dadose sami kali nyembah akal (makhluk). Akal dibaleni peng kale dados akal-akalan.

Sumendeh dateng Allah kalian dungo, baru ikhtiar. Gusti Allah nomer setunggal, baru ikhtiar nomer kale, niki cirine tiyang thariqah.

Dinten qiyamat mboten kinten dugi, selagine teng dunyo tasek (masih) wonten tiyang dzikir Allah.. Alah… Allah. Gusti Allah dawuh dateng nabi musa

ياموسى,لولا كان من يقول لااله الاالله فسلقت جهنم

Cobi mboten enten ingkang dzikir tigo menit mawon, mongko Allah bakal ngeble’aken jahannam dateng dunyo. Mungguhe tiang tasawuf “mboten dzikir dateng Allah, niku sami kalian maksiat, nopo maleh lintu-lintune…!

Sedoyo ne’ di bangsulaken teng kitab, niku enteng, mboten wonten seng abot, teng manah saget jembar…..!

Tiyang Ngerasani niku berarti tiyang loman (ngoten niku wau diterangaken teng kitab Tanbihul Ghofilin) contone: tiyang ahli wiridan menawi ngerasani, ganjarane wiridan bakal di paringaken dateng seng di rasani, tiyang ahli shalat ganjaran sholate bakal di paringaken dateng seng di rasani, tiyang ahli maos al-qur’an, ganjaran maose bakal diparingaken dateng seng di rasani.

Tiang topo wonten 3:

  1. Topone wong ‘am : tiang seng saget topo nek wonten alas ndukor gunung
  2. Topone wong khos : topone tiang manjing suluk
  3. Topone khowasul khowas : topone tiang seng sabar ان الله مع الصابرين

Agomo ngoten mboten angel, balek seng angel niku manungsane dewe. Kanjeng nabi dawuh: كان الدين يسرا mulo songko niku mboten usah angel-angel pon يسروا ولاتعسروا

Ibadah niku wonten kaleh:

  1. Ibadah seng mboten saget di tawar (wad’i) contone: Sholat. sholat kedah kaliyan jumeneng, lek mboten saget nggeh kaleh lenggah, mboten saget, nggeh kaleh tilem, mboten saget nggeh kaleh kedipe mripat, mboten saget nggeh kaleh manah, lek mboten saget nggeh….mati pon.!
  2. Ibadah seng saget di tawar (Taklifi) contone: zakat, seng kuwoso/mampu nggeh wajib, seng mboten mampu nggeh mboten. Haji kangge seng mampu, seng mboten mampu nggeh mboten wajib.

Wateke menungso niku di bagi tigo:

  1. Ilahiyyah, tegese kasih sayang, penolong, pengasih.(bah sembayang, bah mboten sembayang) sedoyo manungso tetep nggadah sifat/watek niki.
  2. Syaitoniyyah, tegese seneng goroh, nggendungi tiang, ngakali, sombong, riya’.
  3. Bahimiyyah (bongso kewan), tegese seneng tarung, mangan, ngombe, pipis, ngengek.

Hukume nderek Thariqah wonten tigo:

  1. Wajib: Kangge tiyang seng ahli zina, ahli ma’siat.
  2. Sunnah: Kangge tiyang seng sholate arang-arang, ngajine arang-arang.
  3. Mubah: Kangge tiyang seng sampon sae, contohe Kyai, ustatz, dll.

Kelakuane tasawuf :

  1. Mbagusi kabeh manungso.
  2. Dawamul wudu’.Blai sebab boten gadah wudu’. Gusti Allah dawuh marang nabi musa “ sa..musa…! ojo salahno aku ne’ awakmu blai, lan awakmu ora duwe wuldu’. Hadits qudsi.
  3. Dzikir filqolbi, tujuane ngedoh saking penggodane syetan.

Nopo’o dzikir kok tasek enten lenggak-lenggok’e (lali-lali wae)? Jawab: kersane umure panjang, sebab lah nek sampun kenceng nggarahi dipundut teng gusti Allah. Umpamane “wit preng nek seng lurus lan sae bakal dibabat langkong rumiyen kaleh seng nggadah.

Arti An-naqsabandhiyah, iyo iku: Naqsya : ukiran. Bandhi : tangguh, kuat.

Dadi lek melu Thoriqoh An-Naqsabandiah ngono, dek ati iku di ukir tulisan Allah dengan kuat, tangguh dengan cara Wuquf qolbi (langgenge ati olehe eleng/dheker marang Gusti Allah).

alon-alon iku bagus kejobo 3 perkoro:

  1. Taubat
  2. Menikahkan anak gadis
  3. Mengubur mayat

Tauhid bagi tasawuf itu kanggo nyembah Allah..! tujuane supaya mengetahui aku (Allah).

Manungso niku gadah sifat kurang, terus kurang! Mongko soko niku sing sae “nrimo paweh ing pandum” tegese qona’ah.

Kewajibane Thoriqoh seng terakhir inggeh meniko mbagusi kabeh makhluke pengeran. Niki aboot prakteke, ngomonge ngoten gampil!

PENGERTIAN KAFIR

PENGERTIAN KAFIR

Dalam al-Qur’an perkatan kafir mengacu pada perbuatan yang ada hubungannya dengan Tuhan.

Kata kafir berasal dari kata kafaro-yakfuru-kufron-kafir yaitu orang yang ingkar (menolak), terhapus dan tertutup.

A. Pengertian kafir

1. Menurut Ulama’ Mutakallimin

1. Kaum khawarij mengatakan, kafir adalah meninggalkan perintah Allah dan melakukan dosa besar.

2. Kaum Mu’tazilah berpendapat kafir ialah suatu sebutan yang paling buruk yang digunakan untuk orang-orang yang ingkar terhadap Allah.

3. Kaum Asy’ariyah berpendapat kafir adalah pendustaan atau ketidaktahuan akan Allah

4. Menurut Ulama’ Fuqaha’ pengertian kafir dikaitkan dengan hukum

Lawan kata Kafir adalah Mukmin yang berasal dari kata Iman.

B. Jenis-jenis kafir

Menurut Ulama’ Mutakallimin, Kafir terbagi menjadi 6

1. Kafir Inad 2. Kafir Ingkar

3. Kafir Juhud 4. Kafir Nifaq

5. Kafir Ni’mah 6. Kafir Syirik

Menurut Ulama’ Fiqh, Kafir terbagi menjadi 6

1. Kafir Harbi 2. Kafir Kitabi

3. Kafir Mu’ahad 4. Kafir Musta’man

5. Kafir Dzimmi 6. Kafir Riddah

Maraji’

1. Fathul Majid

2. Fathul Qarib

3. Ensiklopedi Hukum Islam

4. Ensiklopedi Islam Indonesia

13. TOLERANSI DENGAN UMAT YANG LAIN

  1. 1. Perintah Untuk Saling Kenal-mengenal.

Manusia diciptakan dengan berbagai ragam bangsa, ras, suku, agama dan budaya adalah untuk saling kenal-mengenal. Hal ini diinformasikan oleh Allah dalam surat Al-Hujuraat ayat 13 Juz 26:

Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.(QS. Al – Hujurat : 13)

  1. 2. Perintah Hidup Rukun didasari Saling Mengasihi Antar Sesama.

Allah tidak pernah melarang manusia yang berbeda agama untuk hidup berdampingan, rukun saling mengasihi dan menghormati. Hal ini diperintahkan dalam QS. Al – Muntahanah 08-09 Juz 28 :

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah Hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama, dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”.

Rasulullah juga memerintahkan kita untuk saling mengasihi dan menyayangi, antar sesama baik berbeda agama, ras, suku, bangsa dan budaya. seperti diterangkan dalam Hadist shohih yang di riwayatkan oleh Imam Thabrani :

عن أبى موسى رضي الله عنه أنه سمع النبى صلى الله عليه وسلم يقول : لن تؤمنوا حتى تراحموا . قالوا : يارسول الله كلنا رحيم . قال : إنه ليس برحمة أحدكم صاحبه , ولكنها رحمة العامة . (رواه الطبرانى , ورواته رواة الصحيح)

Dari Abi Musa ra. Sesungguhnya dia mendengar bahwa Nabi SAW berkata : Tidak dikatakan orang beriman diantara kamu sekalian, sehingga kalian saling mengasihi/menyayangi. Sahabat berkata : Wahai Rasulullah kita semuanya (komunitas sahabat) sudah saling mengasihi. Rasulullah berkata : Sesungguhnya kasih sayang itu bukan hanya diantara kamu saja tetapi kasih sayang kepada seluruh umat manusia” (HR. Thabrani).

Begitu besar dan luas wawasan cakupan cerminan sikap kasih sayang yang diajarkan kepada manusia tidak hanya untuk golongan sendiri tapi seluruh makhluk di muka bumi ini sebagaimana

diterangkan Nabi dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh ah-Tabrany

عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ارحم من في الارض يرحمك من في السماء . (رواه الطبرنى) (الجامع الصغير: 38)

Nabi Muhammad bersabda “ Tebarkanlah kasih sayang kepada semua orang maka engkau akan dikasihi seluruh makhluk langit (para malaikat)”

Nilai-nilai ajaran Islam yang begitu tinggi terus di kembangkan dari generasi ke generasi, hal ini ditunjukkan dalam sikap teposeliro pada tokoh dunia yang dicerminkan oleh Sayyidina Umar Bin Khattab ra.terhadap Uskup Sophronius dihadapan kaum nasrani dan muslim di baitul maqdis, kota Yerussalem. Pertemuan kedua tokoh besar tersebut menghasilkan nota kesepakatan untuk mewujudkan masyarakat damai, yang dikenal dengan perjanjian Aelia (istilah lain Yerussalem) yang berbunyi “Inilah perdamaian yang diberikan oleh hamba Allah ‘Umar Amirul Mukminin, kepada rakyat Aelia : dia menjamin keamanan diri, harta benda, gereja-gereja, salib-salib mereka, yang sakit maupun yang sehat, dan semua aliran agama mereka. Tidak boleh mengganggu gereja mereka baik membongkarnya, mengurangi, maupun menghilangkanya sama sekali, demikian pula tidak boleh memaksa mereka meninggalkan agama mereka, dan tidak boleh mengganggu mereka. Dan tidak boleh bagi penduduk Aelia untuk memberi tempat tinggal kepada orang Yahudi”.

Setelah itu di depan The Holy Sepulchure (Gereja Makam Suci Yesus) Uskup Sophronius menyerahkan kunci kota Yerussalem kepada kholifah Umar Bin Khattab ra. Kemudian Umar menyatakan ingin diantarkan ke suatu tempat untuk menunaikan sholat. Oleh Sophronius Umar diantar ke dalam gereja tersebut untuk melaksanakan sholat. Tetapi Umar menolak kehormatan tersebut sembari mengatakan bahwa dirinya khawatir hal itu akan menjadi preseden bagi kaum muslimin generasi berikutnya untuk mengubah gereja-gereja menjadi masjid. Akhirnya Umar melaksanakan sholat diluar/diteras gereja tersebut. Kisah ini dijelaskan dalam kitab Samahatul Islam Hal. 34 – 37 :

كتب للنصارى في بيت المقدس أمانا على أنفسهم وأولادهم ونسائهم وأموالهم وجميع كنائسهم لا تهدم ولا تسكن وحين جاء وقت الصلاة وهو جالس في صحن كنيسة القيامة خرج وصلى خارج الكنيسة على الدرجة التى على بابها بمفرده وقال للبطرك : لو صليت داخل الكنيسة لأخذها المسلمين من بعدى وقالوا : هنا صلى عمر ثم كتب كتابا يوصى به المسلمين ألايصلى أحد منهم على الدرجة إلا واحدا واحدا غير مجتمعين للصلاة فيها ولا مؤذنين عليها .اما عهده لهم فقد كان مثالا في السماحة والمروءة لا يطمع فيه طامع من اهل حضارة من حضارات التاريخ كائنة ما كانت فكتب لهم العهد الذى قال فيه : (هذا ما أعطى عبد الله عمر أمير المؤمنين أهل إيلياء من الأمان . أعطاهم أمانا لأنفسهم وأموالهم وكنائسهم وصلبانهم سقيمها وبريئها وسائر ملتها (سماحة الاسلام, 37-34 )

3 Nabi Muhammad SAW sangat menghormati dan melindungi Non-Muslim.

Ajaran luhur dan sangat mulia yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW pada umat manusia terutama terhadap umat agama lain terasa indah dan menyejukkan setiap hati manusia hal ini tercermin ketika saat Nabi Muhammad SAW kedatangan tamu kristen Dari Najran beliau memperlakukan mereka dengan sangat hormat bahkan surban beliau dibentangkan dan mereka dipersilakan duduk diatasnya sambil berbincang-bincang.

Pada saat mendengar terjadi pembunuhan terhadap orang Non-muslim yang dilakukan oleh orang Islam. Nabi Muhammad SAW marah besar dan mengeluarkan statemen.

عن ابن مسعود قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من اذى ذميا فانا خصمه ومن كنت خصمه خصمته يوم القيامة (الجامع الصغير:158)

Nabi bersabda “ Barang siapa yang membunuh non muslim (yang berdamai dengan muslim) maka aku memusuhinya , dan orang yang memusuhinya maka dihari kiamat dia bermusuhan denganku ”

عن عبد الله بن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من قتل معاهدا لم يرح رائحة الجنة وإن ريحها ليوجد من مسيرة أ ربعين عاما (سنن ابن ماجة:97)

Dari Abdullah bin Umar, nabi bersabda “ Orang yang membunuh non muslim maka dia tidak pernah merasakan bau harumnya sorga dan hanya merasakan dari jarak sejauh perjalanan empat puluh tahun”

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW terus mempertegas sikap yang memperlakukan non muslim secara semena-mena dengan mengatakan :

عن ابن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قتل معاهدا فى غيركنهه حرم الله عليه الجنة (الجامع الصغير: 158)

Nabi bersabda “Bagi orang yang telah membunuh non muslim tanpa alasan yang benar maka Allah benar-benar melarang baginya masuk sorga”

  1. 3. Perlindungan Tempat-Tempat Ibadah.

Selain melindungi non muslim Nabi Muhammad juga melindungi tempat-tempat ibadah mereka melalui firman Allah dengan bentuk larangan merusak, membakar apalagi sampai menghancurkan tempat ibadah berbagai agama sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj : 40 Juz 17 ;

(yaitu) orang-orang yang Telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali Karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”. dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

BAKTI ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUANYA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA

. BAKTI ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUANYA

YANG TELAH MENINGGAL DUNIA

عن ابى هريرة قال النبى من زار قبر ابويه اواحدهما فى كل جمعة غفرله وكتب برا (راوه الطبرانى)

“Barang siapa yang berziarah setiap hari jum’at ke makam kedua orang tua atau salah satunya maka ia akan diampuni dosa-dosanya dan dicatat sebagai kebaikan baginya ” (Ihya’ Ulum al-Din, Juz IV, hal 474)

عن ابى سيرين قال النبى ان الرجل ليموت والداه وهو عاق لهما فيدعوالله لهما من بعدهما فيكتبه الله من البارين

“Seseorang yang kedua orang tuanya telah wafat sedangkan ia pernah durhaka kepadanya kemudian mendoakannya maka ia dicatat sebagai golongan orang-orang baik” (Ihya’ Ulum al-Din, Juz IV, hal 474)

AURAT PRIA DAN WANITA DILUAR SHALAT

AURAT PRIA DAN WANITA DILUAR SHALAT

Aurat pria diluar shalat

a. Menurut pendapat kalangan Syafi’iah, anggota tubuh mulai dari pusar sampai lutut.

Keterangan mughni al-Muhtaj jld I hal 256

Fatawi al-Mu’ashirah, jld II hal 265

b. Menurut Ibn Hazm, pusar sampai paha

keterangan Fatawi al-Mu’ashirah, jld II hal 265

c. Menurut Imam malik dan ahmad, aurat pria hanya dubur dan alat kelamin

Keterangan mughni al-Muhtaj jld I hal 256

Fatawi al-Mu’ashirah, jld II hal 265

Aurat pria diluar shalat

a. Pendapat syafi’iah, aurat wanita Seluruh tubuh kecuali wajah dan sampai pergelangan tangan.

Keterangan mughni al-Muhtaj jld I hal 256

b. Pendapat sebagian ulama’ aurat wanita seluruh tubuh kecuali wajah, kepala, tangan dan bawah mata kaki

Keterangan mughni al-Muhtaj jld I hal 256

Fatawi al-Mu’ashirah, jld II hal 263

Tafsir al-Qurtubi jld 12 hal 216

c. Aurat bagi wanita pekerja (karyawati) disamakan dengan aurat budak yaitu mulai badan hingga lutut

Keterangan Nihaya al-Zein, hal 48

Mughni al-Muhtaj jld I hal 256

10 . ORANG JUNUB MEMBACA AL QUR’AN

Bagaimanakah Orang yang sedang junub membaca AL- Qur”an ?

1. Menurut Syafi’iyah : Haram bagi orang yang junub dengan sengaja membaca Al-Qur’an meskipun satu huruf

الشافعية قالوا : يحرم على الجنب قرأة القرأن ولوحرفا واحدا ان كان قاصدا تلاوته الخ ..مذاهب الاربعة جزء الاول ص ۱۱۲

فرع فى مذاهب العـلماء فى قرأة الجنب والحائض. مذهبنا انه يحرم على الجنب والحائض قرأة القرأن قـليلها وكثيرها حتى بعض أبة وبهذا قال اكثر العـلماء. المجموع جزء الثانى ص۱۷۸

1. Menurut Imam Dawud : Boleh bagi orang junub membaca Al-qur’an baik sedikit maupun banyak.

وقال داود يجوز للجنب والحائض قرأة كل القرأن وروي هذا عن ابن عباس وابن المسيب . المجموع جزء الثانى ص ۱۷۹

11. SIKSAAN BAGI ORANG YANG BUNUH DIRI

ويثـتـثنى ما اذا كان المكره – بفتح الراء- غيرمـميز لصغر اوجنون فانه يجب القصاص على المكره – بكسر الراء – بخلاف البالغ الاعجمى فانه لايخفى عليه انه لايجوز له قتـل نفسه بخلاف ما اذا أمره بقتل غيره فعل.

مغنى المحتاج جزء الرابع ص 14

يرى يعض الفقهاء أن الرضا او الاذن بالقتل لايـبـيح القتل لان الانسان غير مالك نفسه. وانما هى مملوكة لله عز وجل فلا تباح عصمة النفس الا بما نص عليه الشرع الفقه الاسلام جزء السادس ص 260

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أعظم الكبائر عند الله قتل النفس, من قتل نفسه بسكين لاتـزال الملائكة تطعنه بتلك السكين فى أودية جهنم وان ألقى نفسه من مكان حتى يموت لاتـزال الملائكة تلقيه من شاهـق الى واد فى النار وان علـق نفسه بحبل فمات لايبرح معلقا فى جذوع من نار وان قتـل غيره بغير حق لاتـزال الملائكة تذبحه بسكين من نار وهكذا فالجزاء من جنس العملٍ (قامع الطغيان ص 12)

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أعظم الكبائر عند الله قتل النفس, من قتل نفسه بسكين لاتـزال الملائكة تطعنه بتلك السكين فى أودية جهنم وان ألقى نفسه من مكان حتى يموت لاتـزال الملائكة تلقيه من شاهـق الى واد فى النار وان علـق نفسه بحبل فمات لايبرح معلقا فى جذوع من نار وان قتـل غيره بغير حق لاتـزال الملائكة تذبحه بسكين من نار وهكذا فالجزاء من جنس العملٍ (قامع الطغيان )

“Rasulullah telah bersabda “Dosa yang paling besar menurut Allah adalah melakukan bunuh diri. Barang siapa bunuh diri dengan memakai pisau (senjata tajam) maka kelak di neraka Jahannam ia akan disiksa oleh malaikat beulang-ulang dengan cara menusukkan pisau pada dirinya. Barang siapa yang bunuh diri dengan cara melompat dari tempat yang tinggi niscaya di dalam neraka ia akan dilemparkan dari tempat yang tinggi ke dasar neraka dengan tiada hentinya. Dan orang yang melakukan gantung diri (kendat) niscaya di dalam neraka ia akan digantung di tiang gantungan terus menerus. Barang siapa yang membunuh orang lain tanpa alasan yang benar maka ia akan di gorok dengan pisau (senjata tajam ) dari api. Dan jenis siksaan diatas disesuaikan dengan bentuk perbuatannya”. (Qami’ al-Tughyan,hal 12)

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA

Toleransi adalah hubungan sesama antar umat beragama yang didasari dengan saling menghormati dan menghargai

Hukum toleransi pergaulan umat dalam pluralitas agama

1. Kufur, bilamana rela serta meyakini kebenaran aqidah agama lain

2. Haram, bila ada kerelaan pembenaran terhadap prilaku kemaksiatan

3. Sunnah, bilamana terbangun kerukunan,kemanfaatan serta kemaslahatan.

Dasar :

ü Bujairimy juz IV hal 245

ü Bughyah al-Mustarsidin, hal 247

ü Fatawy Kubra juz IV hal 117

DASAR-DASAR AL-QUR'AN DAN HADITS SERTA TANGGAPAN ULAMA TENTANG TAWASSUL DAN SEBUTAN SAYYIDINA

DASAR AL-QUR’AN DAN HADITS

SERTA TANGGAPAN ULAMA’ TENTANG

TAWASSUL DAN SEBUTAN SAYYIDINA

1. Masalah Tawassul (wasilah)

Tawassul kepada nabi, para sahabat dan orang-orang sholeh adalah merupakan salah satu cara atau perantara ketika berdo’a agar cepat diijabahi oleh Allah SWT. Maka hal ini islam memperbolehkan tawassul bahkan menganjurkannya. Sebagaimana keterangan di bawah ini.

1. القرأن سورة المائدة:35

” يَأُيّهَا الَّذِيْن ءَامَنُوْا اتَّقُوْا الله وَابْتغُوْا إِليْهِ الْوَسِـــــــــــــــــيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِي سَبِيْلِهِ لَعَلَّـــكُمْ تُفْلِــحُوْنَ “

2.القرأن سورة النساء:64 ” وَلوْ أَنهُمْ إِذْ ظَلمُوْا أَنفُسَهُمْ جَاءُوْكَ فَاسْتغْفَرُوْا الله وَاسْتغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوْا الله توَّاباً رَحِيْمًا “

3.حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم

” عن أنس بن مالك أن عمر بن خطاب رضي الله عنه كان إذا قحطوا استسقى بالعباس بن عبد المطلب فقال اللهم إن كنا نتوسل إليك بنبينا فتسقينا وإنا نتوسل إليك بعم نبينا فاسقنا قال فيسقون” (صحيح البخاري:954)

  1. عند الشيخ عبدالحي العمروي و عبد الكريم

والمتوسل بالعالم او الرسول لـم يعبده, بل علم ان له مزية عند الله بالرسالة او العلم او النبوة فتوسل به لذلك (التحـــذير من الإغترار:113)

2. Masalah penyebutan “sayyidina”

Penyebutan “sayyidina” bertujuan hanya sebatas memberikan penghormatan, dan lebih bersopan santun kepada Nabi Muhammad SAW. Maka hukumnya boleh, bahkan dianjurkan, Sebagaimana keterangan berikut.

1.القـــرأن سورة ال عمــــــــــــــران :39

” فَنَادَتْهُ المَْلئِكَـــةُ وَهُوَ قَائِـــمٌ يُصَـــــلِّي فِى الْمِـحْرَابِ اَن الله يُبَشِّــرُكَ بِـيَحْيَ مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِن اللهِ وَسَيِّدًا وَحَصُوْرًا وَنَبِيًّا مِن الصَّــلِحِيْن”

2. حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم

” عن أبي هريرة قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم انا سيد ولد ادم يـوم القيامة واول من ينشق عنه القبر واول شــافع و اول مشفــع” (صحيح مسلم: 423)

  1. كتاب الباجـــوري جزء الأول :156) ” الأولى ذكـــــــــــــــر السِّيادة لأن الافضـــل سلوك الادب”

MASALAH NIAT PUASA RAMADHAN

MASALAH NIAT PUASA RAMADLAN

Para ulama’ sepakat bahwa puasa Ramadlan hukumnya wajib karena termasuk rukun Islam ke empat, tapi para ulama’ khilaf (berbeda pendapat) tentang masalah niat puasa Ramadlan :

  1. Menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad ibnu Hambal :

Wajib niat puasa Ramadlan setiap hari pada waktu malam hari dan untuk puasa sunnah tidak wajib niat dimalam hari.

Lafadz niatnya :

نويت صـوم غـد عـن أداء فـرض الشهر رمضان هـذه السنة لله تعالى

  1. Menurut Imam Malik :

Niat puasa Ramadlan cukup satu kali diawal bulan Ramadlan.

Lafadz niatnya :

نويت صـوم الشهر عـن أداء فـرض الشهر رمضان هـذه السنة لله تعالى

  1. Menurut Imam Abu Hanifah :

Sah niat puasa ramadlan baik diwaktu siang maupun malam hari sampai waktu zawal (waktu beduk) dengan syarat niatnya disesuaikan dengan puasa yang dikerjakan (ramadlan, puasa nadzar)

Keterangan :

  1. Kitab Ibanatul Ahkam, Juz 2 hal 377
  2. Kitab Mizanul kubra Juz 2 hal 20

7. MASALAH JUMLAH RAKA’AT SHALAT TARAWIH

Ulama’ sepakat bahwa shalat sunnah tarawih dilakukan dibulan Ramadlan. Dan para ulama’ berbeda pendapat tentang jumlah raka’at shalat tarawih:

  1. Menurut Imam Malik berjumlah 36 raka’at
  2. Menurut Sayidina Ali RA berjumlah 23 raka’at
  3. Menurut Riwayat Siti Aisyah berjumlah 21 raka’at
  4. Menurut riwayat Sahabat Jabir berjumlah 8 raka’at
  5. Menurut riwayat Siti Aisayh berjumlah 4 raka’at
  6. Menurut Imam Syafi’i, Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan Ima Dawud berjumlah 20 raka’at. berdasarkan riwayat Ibnu Abbas dan Imam Baihaqi.

Pendapat yang paling shahih berjumlah 20 raka’at

Keterangan :


    1. Kitab Mizanul Kubra Juz I hal 184
    2. Kitab Subulus Salam Juz 2 hal 10
    3. Kitab Majmu’ Syarah Muhadzab Juz 5 hal 2-33

PANDANGAN ISLAM TENTANG HIBURAN (nyanyian, musik, tari-tarian,ludruk,wayang dll)

PANDANGAN ISLAM TENTANG HIBURAN

(nyanyian, musik, tari-tarian,ludruk,wayang dll)

Dalam masalah ini terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama’, antara lain ada yang mengatakan mubah/boleh, dan tidak memperbolehkan

1. Golongan dan dalil-dalil yang memperbolehkan

  1. A. Golongan sahabat Nabi

ü Umar Bin Khottob, riwayat Ibnu Abdil Barr

ü Usman Bin Affan, riwayat al Mawardi dan Imam ar Rofi’I (pengarang kitab al Bayan)

ü Abdur Rahman Bin Auf, riwayat Imam Ibnu Abi Syaibah

ü Abu Ubaidah Bin al Jarrah, riwayat Ibnu Qutaibah

ü Abu Mas’ud al Anshori, riwayat Baihaqi

ü Bilal dan Abdullah serta Usamah Bin Zaid, riwayat al Baihaqi

ü Hamzah, riwayat Shohih Bukhori

ü Ibnu Umar, riwayat Ibnu Thohir

ü Al Barra’ Bin Malik, riwayat Abi Na’im

ü Abullah Bin Ja’far, riwayat Ibnu Abdil Barr

ü Abdullah Ibnu Zubair, , riwayat Abu Tholib al Makki

ü Hasan, , riwayat Abul Faraj al Ashbahani

ü Abdullah Bin Amr, , riwayat Zubair Bin Bakar

ü Qurzah Bin Sa’ad, riwayat Ibnu Qutaibah

ü Qurdloh Bin Ka’ab, riwayat Ibnu Qutaibah

ü Khuwad Bin Zubair dan Robah al Mu’tarif, riwayat pengarang al Aghonni

ü Mughiroh Bin Syu’bah, riwayat Abu Tholib al Makki

ü Amr Bin Ash, al Mawardi dan Aisyah, riwayat Shohih Bukhori

  1. B. Golongan Tabi’in

ü Said Bin al Musayyab

ü Salim Bin Abdullah Bin Umar

ü Ibnu Hasan

ü Khorjah Bin Zaid

ü Syuraih al Qodli

ü Sa’id Bin Zubair

ü Amir as Sya’bi

ü Abdullah Bin Abi Atiq

ü Atho’ Bin Abi Roba’

ü Muhammad Bin Syihab Al Zuhri

ü Umar Bin Abdul Aziz

ü Sa’ad Bin Abd Rokhim al Zuhri

  1. C. Orang – orang yang mengikuti pendapat mereka

ü Imam Uyainah

ü Ibnu Nahwi (al Umdah)

ü Imam Syaukani (Nailul Authar Juz 8 hal 264-266)

  1. D. Dasar/Dalil yang memperbolehkan hiburan
  2. 1. Dasar dari hadis
  • Hadist riwayat Imam Bukhori dan Ahmad dari Siti Aisyah Nabi berkata :

يا عائشة ما كان معهم من لهو ؟ فإن الانـــصار يعجبهم اللهو

  • Hadist riwayat Imam Ibnu Majah dari Ibnu Abbas

انكحت عائشة ذات قرابة لها من الانصار فجاء رسول الله صلى الله عليه وسلم: اهديتم الفتاة ؟ قالوا : نعم, قال: ارسلتم معها من يغني ؟ قالت :لا. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ان الانصار قوم فيهم غزل, فلو بعثـتم معها من يقول: اتيناكم اتيناكم فحيانا وحياكم.

  • Hadist riwayat Imam Nasa’i dan Imam Hakim dari Amir Bin Sa’ad

دخلت على قرظة بن كعب وابي مسعود الانصار في عرس, فاذا جوار يغنين, فقلت: اي صاحبي رسول الله اهل بدر, يفعل هذا عندكم ؟ فقالا: اجلس ان شئـت فاستمع معنا, وان شئت فاذهب فإنه قد رخــص لنا اللهو عندالعرس.

  • Hadis riwayat Bukhori – Muslim

عن عائشة لقد رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يسترني بردائه وانا انظــر الى الحبشة حتى اكون انا التي اسأمــه اى اللعب فاقدروا قدر الجارية الحديثة السن الحريصة على اللهو.(رواه البخاري ومسلم)

  • Hadis riwayat Bukhori-Muslim, bahwa Abu bakar pernah masuk kerumah Aisyah untuk menemui Nabi saw,ketika itu ada dua gadis disisi Aisyah yang sedang menyanyi,lalu Abu bakar menghardiknya seraya berkata :”apakah pantas ada seruling syaitan dirumah rosulullah?” kemudian Nabisaw menimpali :

دعهمــــا يا ابابكــــر, فإنها ايام عيد

Biarkanlah mereka, wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya.

  • Dasar madzahib, Ar Ruyani riwayat dari al Qoffal (madzhab Malik Bin Anas)

وحكى الروياني عن القفال أن مذهب مالك بن انس إباحة الغناء بالمعازف, وحكى الأستاذ أبو منصور والفوراني عن مالك جواز العود, وذكر أبو طالب المكى في قوت القلوب عن شعبة أنه سمع طيورا في بـيت المنهال بن عمرو أعمدت المشهور.

2 Dasar dari pendapat Madzahibul Arba’ah

  • Madzahibul Arba’ah mayoritas memperbolehkan, dengan catatan harus tetap dipelihara, antara lain:

1. Lirik nyanyiannya sesuai dengan adab dan ajaran islam

2. Gaya dan penampilannya tidak menggairahkan nafsu syahwat dan mengundang fitnah

3. Nyanyiannya tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum khomer, menampakkan aurat serta percampuran antara laki-laki dan perempuan tanpa batas.

4. Nyanyian atau sejenisnya tidak menimbulkan rangsangan dan mendatangkan fitnah, menyebabkan tenggelam dalam khayalan, dan sisi kebinatangannya mengalahkan sisi kerohaniannya. (keterangan kitab Fiqih ‘ala madzahibul Arba’ah juz 5 hal 53-54).

  1. 2. Dalil-dalil golongan yang mengharamkan beserta sanggahannya
    1. A. Berdasarkan dalil Alqur’an.

Keterangan dalam kitab الـمحــلي juz 9 hal 60, bahwa dari golongan yang mengharamkan nyanyian, mereka menggunakan dalil riwayat dari Ibnu mas’ud dan Ibnu abbas serta sebagian tabiin, dengan argumantasi ayat QS.Luqman:6.

ومن الناس من يشترى لهـو الحديث ليضل عن سبيل الله بغير علم ويتخـذها هزوا أولئــــــك لهم عذاب مهين (لقمان:6)

Mereka menafsirkan LAHWUL HADIS (perkataan yang tidak berguna) ini dengan nyanyian,menurut Ibnu Hazm pendapat tersebut ditentang oleh para sahabat dan tabiin yang lain.

  1. B. Berdasarkan dalil hadis
  2. Hadis riwayat Ashab Sunan al Arbaah:

كل لهو يلهو به المؤمن فهو باطل الا ثلاثة: ملاعبة الرجل اهله, وتأديبـــــه فرســــه, ورميه عن قوسه (رواه أصحاب السنن الأربعة, وفيه اضطراب)

Menurut Qordowi, Kata باطل itu seperti kata اللـهو واللـغو yakni digunakan untuk sesuatu yang tidak ada faidah keagamannya, sedangkan melakukan sesuatu yang tidak berfaidah tidaklah haram selama tidak menyia-nyiakan hak atau melalaikan kewajiban.

  1. Hadis riwayat Bukhori secara Mua’llaq (tanpa sanad sanad yang bersambung)

ليكونن قوم من امتي يستـــــــــــــــــــــحلون الحــر والحرير والخمر والمعازف

Dalam kitab MIZANUL I’TIDAL dan TAHDZIBUL TAHDZIB dijelaskan bahwa para ulama’ hadis mengatakan tentang sanad dan matan hadis ini bersifat Idhthirab, karena sanadnya berkisar pada Hisyam bin Amr,sedang dia dilemahkan oleh para ulama’.

Perkataan يستــــحلون menurut Ibnu Arabi mempunyai dua pengertian :

Pertama: menganggap hal itu halal, kedua, sebagai majaz (kiasan),sebab kalau yang dimaksud dengan Istihlal (menghalalkan yang haram) itu dalam arti sebenarnya,maka perbuatan tersebut adalah kufur.

  1. Menggunakan dalil hadis :

ان الله تعالى حـــــرم القينة (اى الجارية) وبيعها وثمنها وتعليمها

Dalam Ihya’ ulumuddin hal 1148 Imam ghozali mengomentari hadis diatas bahwa yang dimaksud perkataan Qoinah ialah budak perempuan yang menyanyi untuk laki-laki ditempat minum-minuman (semacam bar). Nyanyian budak wanita di depan majikan atau orang lain

  1. Mereka berdasar pada dalil riwayat

ان الغــــــــــناء ينـــبت النفاق في القــــلب

“Sesungguhnya nyanyian itu dapat menumbuhkan kemunafikan dalam hati”

Menurut DR. Yusuf Qordlowi, perlu diketahui bahwa perkataan ini bukan sabda Nabi SAW, melainkan salah seorang sahabat. Yaitu pendapat seorang manusia yang tidak maksum, yang dapat ditentang oleh yang lain.

KHULASOH/NATIJAH

DR. Yusuf Qordlowi dalam kitabnya Fatawi Mua’shirah juz II hal 485 menyatakan bahwa nash-nash yang dijadikan dalil oleh golongan yang mengharamkan nyanyian adakalanya shahih tetapi tidak sharih (jelas), adakalanya sharih tetapi tidak shahih. Selain itu, tidak ada satu pun hadits yang marfu’ kepada Nabi SAW. Yang patut menjadi dalil untuk mengharamkan nyanyian. Masing-masing haditsnya dilemahkan oleh golongan ulama’ dari mazhab Zhahiri, Maliki, Hambali dan Syafi’i.

Al-Qadhi Abu Bakar ibnu Arabi berkata didalam kitab Al-Ahkam “Tidak ada sesuatu pun yang sahih dalam mengharamkan nyanyian.” Demikian pula yang dikatakan Imam Ghazali dan Ibnu Nahwi dalam kitab al-‘umdah.

Ibnu Thahir berkata,”Tidak ada satu pun huruf yang sahih mengenai masalah ini.”

Ibnu Hazm berkata,”Semua riwayat yang mengharamkannya itu batil dan maudhu’.”

Daftar rujukan

1. DR. Yusuf Qardhawi, 1993 M/ 1413 H, Fatawi Muashirah Juz I dan II,

2. Imam al Jazari, Fiqih ala Madzahibul Arba’ah Juz 5

3. Ahkamul Fuqoha’ (Keputusan Muktamar, Munas, dan Kombes Nahdlatul Ulama’)

5. BAHASAN MASALAH HIBURAN

(nyanyian, musik, tari-tarian,ludruk,wayang dll)

Lahwun dan Laghwun (Dagelan dan musik) inggihpuniko sedoyo perkawis ingkang nungkulaken tiang sehingga saget nglaliaken dumateng sliro piyambak.

La’bun ( permainan ) adalah sedayani perkawis ingkang saget nungkulaken dumateng sliro piyambak ingkang boten wonten manfaat dumatang kahanan piyambak lan hartanipun.

Keterangan dari Kitab Al- Showi

(الصـاوي على الجلا ليـن فى تفسيـر قولـه تعـالى انـما الحيـاة الدنيـا لعب ولـهو )

Masalah hiburan hukumipun hilaf:

  1. 1. Haram, menurut:
  2. kitab Al-bajuri, Juz 2 hal 351
  3. Kitab Azzawajir Juz 2 hal 337
  4. Kitab Ihya pada bab al-sima’i Juz 2
  1. 2. Makruh, menurut :
    1. Imam Zarkasih
  • Jamal alal manhaj, Juz 4 hal 380
  1. Imam Qoffal,Abu Mansur
  • Al-Ittihaf ‘alal ihya,’ juz 6
  1. Imam ghozali
  • Ihya’ ulumiddin, pada bab al-sima’i Juz 2
  1. 3. Boleh, menurut :
    1. Imam Fauroni
  • Saking kitab Al-Ittihaf ‘alal ihya’,Juz 6
  1. Ibnu hazm
  • Al Al-bajuri, Juz 2 hal 351
  1. Imam Syaukani
  • Nailul Authar Juz 8 hal 264-266
  1. Qordawi
  • Fatawi Al-mu’assiroh, Juz 2 hal 485


5. BAHASAN TENTANG HIBURAN

Lahwun dan Laghwun (Dagelan dan musik) adalah segala hal yang dapat menyibukkan seseorang sehingga melupakan kepentingan dirinya sendiri.

La’bun ( permainan ) adalah segala hal yang dapat menyibukkan seseorang tanpa ada manfaatnya sama sekali terhadap keadaan diri ataupun hartanya

Keterangan dari Kitab Al- Showi (الصـاوي على الجلا ليـن فى تفسيـر قولـه تعـالى انـما الحيـاة الدنيـا لعب ولـهو )

A. ” LAHWUN , LAGHWUN dan LA’BUN”

(Dagelan, musik/nyanyian/tarik suara dan Permainan)

Hukumnya hilaf :

  1. Imam Al-Qaffal dan Al- Rauyani, Abu Mansur : Tari-tarian dengan berirama hukumnya makruh tidak sampai haram dengan alasan bahwa hal tersebut termasuk ” lahwun laghwun dan la’bun” (dagelan, musik dan pemainan) : keterangan dari kitab الإتحاف على الإحياء جزء dan ((احيـاء فى باب السمـاع

Sama halnya nyanyian dan mendengarkan lagu/musik. Keterangan dari kitab Al-Manhaj V hal 380

  1. Imam Al-Fauroni : boleh, dengan alasan bahwa hukum asal ” Lahwun, Laghwun dan La’bun” itu mubah *
  2. Imam Haromain, Imam Ibni ‘Imad Al-Sahrowardi, Imam. Rofi’I dan

Ibnu Abi Dam :

Hiburan tarian tidak haram, bila tidak menyebabkan rusaknya kehormatan diri dan tidak ada penyerupaan laki-laki dengan perempuan atau sebaliknya. *

* Keterangan dari kitab : الإتحاف على الإحياء جزء

B. Macam-macam Jenis alat- alat hiburan ( musik ) serta hukumnya

1. Alat yang dipukul dengan tangan


    1. kendang b. drum c. rebana dan yang sejenis

Alat – alat di atas hukumnya mubah (boleh) selama alat – alat tersebut tidak dipergunakan untuk menimbulkan kerusakan dan tidak menjadi tanda-tanda orang fasik, kecuali kubah,seruling gitar yang ditetapkan haramnya dalam nash hadits.

Keterangan dari kitab Al- Ithaf dan Al- bajuri II 351

2. Alat tiuap/Seruling dan sejenis gitar hukumnya hilaf :

  1. termasuk alat yang diharamkan ket, dari kitab Zawajir II hal 337
  2. boleh menurut Ibnu Hazm ket, dari kitab Al-Bajuri II hal 351
  1. Segala alat musik haram ket, dari kitab Al-Jamal VI hal 380

Sengonagung,17 juni 2005

“ لعب ولـهو ولـغو ”

اللعب مـايشغل الانسـان وليـس فيـه منفعة في الحـال والمال واللـغو مـا يشغل الا نسـان عن مهمـات نفسـه (الصـاوي على الجلا ليـن فى تفسيـر قولـه تعـالى انـما الحيـاة الدنيـا لعب ولـهو )

الغنـاء لـهو مكروه يشبه البـاطل وقولـه لـهو صحيح ولكن اللهو من حيث انه لـهو ليس بـحرام فلعب الحبشة ورقصهم لـهو وقد كان صلى الله عليـه وسلم ينظراليه ولا يكرهه بل اللـهو واللـغو لا يـؤا خذ الله به (احيـاء فى باب السمـاع )

ولنذكرمـاللعلمـاء فيـه اي في الـرقص من كلام فذهبت طائـفة الى كراهتـه منهم القفـال حـكاه عنه الرويـانـي في البحر. وقـال الاستـاذ ابـو منصـور تكلف الـرقص على الإ يقـاع مكروه وهـؤلاء احتجـوا بانه لعب ولـهو وهو مكروه وذهبت طائـفة الى إباحتـه قـال الفـورانـي في كتـابه العمدة الغنـاء يبـاح أصله وكذالك ضرب القضيب والـرقص ومـااشبـه ذلك . قـال امـام الحرميـن الـرقص ليـس بـمحرم فانـه مـجرد حركات على استقامة أو اعوجـاج ولكن كثيره يـحرم المـروءة وكذالك قـال المـحلى في الدخـائر وابن العمـاد السهـروردي والرفعي وبه جزم المصنف في الوسيط وابن ابي الدم وهؤلاء احتجـوا بأمريـن : السنة والقيـاس. اما السنة فماتقـدم من حـديث عائـشة قريبـا في زفـن الـحبشة و حـديث على في حجلـه وكـذا جعفـر وزيـد. وامـا القيـاس فكما قـال امـام الحرميـن حركات علىاستقامت او اعوجاج فـهي كسائـر الحركات . و ذهب طائـفة الى تفصيل فقلـت ان كان فيـه نتن وتكثـر فهـو مكـروه والا ولا بـأس به . وهـذا مـا نقلهـابن ابي الـدام عن الشيخ ابي علي بن ابي هريرة,وكذا ما نقلـه الـحليمي في منهاجه وهؤلاء احتجـوا بـان فيه التشبه بالنسـاء وقد لـعن المتشبه بـهن . و ذهب طائـفة الى انه ان كان فيـه نتن ان كان فيـه نتن وتكثر فهو مكروه والا فلا. وهذا ما اورده الرافـعى في الشرح الصغير وحكاه في الشرح الكبير عن الـحليمي وحكاه الـجيلي في مـحـرر.

الإتحاف على الإحياء

  1. Nyanyian/tarik suara

Nyanyian/ tarik suara termasuk hiburan (Laghwun) yang dimakruhkan,serupa dengan perbuatan batil tapi tidak sampai haram

Dan termasuk Lahwun dalam permainan orang-orang Habsyi dan tarian mereka, Rosululloh pernah menyaksikannya dan tidak membencinya. Dalam hal ini Lahwun dan laghwun tidak dimurkai Alloh

Keterangan dari Kitab Ihya’ :